Kamis, 01 Januari 2015

Satu, dua.

Gemparku teredam gegarmu.
Hening menyelimuti diri yang mulai terbagi
Mungkin satu dari kita memang tidak pernah menghendaki
Satu menjadi dua, dua menjadi satu
Kupikir ini hanya pikiran yang berombak,
Yang akan segera menjadi buih kemudian
Namun tanpa sadar pikiran ini mulai terbelah
Berontak berbelok arah
Aku mengharap jalan yang lurus tanpa halangan
Namun kau mencari-cari rintangan
Dan kita tidak pernah menemukan setitikpun jawaban
Akan sebuah pertemuan yang pernah digariskan

Saling mengenyahkan jelas bukan jawaban,
Karena kita tahu garis terbuat dari banyak titik
Dan hujan terdiri dari banyak rintik
Aku rasa kita masih bisa bertransformasi dalam gerak-gerik
Beradu dalam nada berisik
Dan mempertahankan kaki yang berderik
Dalam satu yang terdiri dari dua,
Dan dua yang menjadi satu.

Tidak ada komentar: