menantang di depannya
dengan asap rokok di udara
memasuki paru-paru hampa
yang terusak menahan detak
dia menggambarkan sosok dengan titik-titik bertumbukan
titik-titik kosong,
palsu belaka.
kelontang berbunyi,
ini hanya gambar yang disobek-sobek lagi
tak ada arti
tak layak di memori
seperti air kopi yang di buang ke kali
tak terasa oleh jari-jari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar