Yang mengikatkan diri dalam transparasi
Dan tak pernah peduli pada preposisi
Karena kata dasar cukup untuk saling mengerti
Kita tertawa dengan imajinasi
Terbahak kala senja hari
Menunggu perang dimulai lagi
Obor dibakar
Emosi melebar
Meluap menghancurkan amarah yang beredar
Api menjulang tinggi
Hawa panas menyergap hati
Bara mengenai diri
Titik-titik berjatuhan
Meredam bara api yang memerah
Menjadikannya tenang.
Gerimis di malam itu
Walau tidak mematikan api
Tapi cukup mampu untuk menenangkannya
Membuat lemah amarah.
Mengurangi pertumpahan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar