pada akhirnya dialah yang di tinggalkan
setelah ketidakmengertiannya disalahartikan
dia yang tidak bisa mengerti dunia
bukan dunia yang tidak bisa mengerti dia
dering-dering telepon yang diabaikannya
yang tanpa sadar membakarnya
tidak ada yang tahu
siapa sebenarnya dia di dalam dirinya
detik itu membawa dia,
dan masa-masa kecilnya
tertawa seperti yang dia inginkan
dengan detik-detik yang berputar ke belakang
berbalik mundur.
membuatnya merinding
dengan lagu-lagu yang menyimpan elegi
petikan-petikan gitar tak terlengkapi
jika dia bisa memilih
jika dia bisa beralih
bukanlah elegi seperti ini yang dia pilih
ditikam sana sini
oleh orang yang bahkan tidak pernah berfikir
tidak seharusnya dia disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar