kau dulu pernah menjadi ketam
meratakan permukaan yang berantakan
meniadakan lekukan yang menjatuhkan
kau pernah pula menjadi pahat
menyakiti untuk membuatnya berarti
membuatnya menjadi dirinya sendiri
dengan ukiran-ukiran yang terilusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar