dalam naungan bulir-bulir di puncak
membebaskan yang terseruak
dengan liarnya sajak-sajak
menggerutu dalam lagu
dalam semburat-semburat masa lalu
mereka dan kamu
dan heningnya bangku-bangku waktu dahulu
mengawang di liang-liang
dimana luang terus saja berselang
memutus semua gelang-gelang
dan membiarkan semuanya berulang
meyitir segala getir
yang hanya membuat hati menjadi ketir
sakit yang digilir
yang dibiarkan menjadi ulir
terukir
mereka menanti pagi bersenja
dengan tawa-tawa manja
padahal hanya bohong belaka
yang hanya mengarsir luka menjadi celaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar