Tidak ada seorangpun yang ingin tahu siapa sebenarnya saya. Apa saya ini teroris, penjahat atau koruptor, tak ada seorangpun yang ingin tahu. Karena memang sepertinya tidak ada penting-pentingnya bagi mereka dan tidak ada manfaatnya sama sekali.
Masa lalu apa lagi? bertahun saya menguburnya dalam-dalam. Awas saja kalau ada yang mengangkatnya ke permukaan. Tak akan sudi saya menatap wajah orang itu, mendengar suaranya apa lagi.
Haha, dunia memang aneh. Bisa mengubah manusia tanpa kata menjadi seorang pembual, bisa merubah penganiaya menjadi seseorang super alim yang bahkan saya pun tidak bisa mendekatinya sama sekali. Kau yang jahat tidak selamanya jahat, dan kau yang baikpun tidak akan selamanya baik.
Pintu itu, langkah kaki, es teh manis, dan saya si muka kotak. Rangkaian yang bahkan saya sendiri tidak tahu, mengapa Allah merencanakannya seperti itu. Satu tahun pertama, tak bisa percaya pada siapapun, di tahun kedua tetap sama, tahun ketiga sampai tahun terakhir semakin tidak percaya bahwa makhluk yang bernama teman itu ada.
Dulunya pun saya ini manusia penuh harapan. Menjadi lebih baik, menjadi lebih pintar, menjadi lebih untuk kedua orang tua saya. Tapi sekarang? Karena sebuah sesi yang melepas jangkar saya dan melepas kapal saya, membuat saya terombang-ambing. Meragukan dunia, meragukan siapapun yang akan dipercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar