Hijau kembali lagi. Menawarkan senyum menawan yang tak lekang, hanya sementara. Seakan mengejekku perlahan. Aku yang selalu menghela napas di setiap kesempatan. Menyenangkankah kawan? belaian-belaian awan yang kau rasakan? dan teriknya sang surya dihamparan, tidakkah kau membiarkanku untuk melihatnya pula?
Langkah yang kau tinggalkan membekas di tanah merah, tak terhapus oleh amarah dan tak pernah berganti arah. Tak bisakah kakimu berhenti bergerak sejenak,menghentikan langkahmu untuk sekedar menengok ke belakang? Atau kau akan terus berjalan,meninggalkan bayang yang tak tahu caranya untuk tidak tetap mengikuti jejakmu?
aku tidak tahu bagaimana caranya kawan.
Langkah yang kau tinggalkan membekas di tanah merah, tak terhapus oleh amarah dan tak pernah berganti arah. Tak bisakah kakimu berhenti bergerak sejenak,menghentikan langkahmu untuk sekedar menengok ke belakang? Atau kau akan terus berjalan,meninggalkan bayang yang tak tahu caranya untuk tidak tetap mengikuti jejakmu?
aku tidak tahu bagaimana caranya kawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar