Lingkungan itu bagaikan seseorang yang berkorban. Dia dimanfaatkan habis-habisan oleh manusia tapi apa timbal baliknya bagi dia? Tidak ada. Yang dia dapat hanyalah kerusakan, penghancuran, pencemaran. Apa pula manusia ini, sudah dikasih banyak tak mau pula membalasnya. Tebang sana tebang sini, buang sampah di kali seenak hati padahal tau airnya bakal di pakai mandi. Seperti tak tau diri, sudah tahu lingkungan sedang sekarat hampir mati, malah terus-terusan membuang sampah disana-sini, tebang sana tebang sini. Pas rusaknya sudah parah baru teriak-teriak mau memperbaiki. Telat. Kenapa tidak dijaga sejak awal, pengeksploitasiannya dikawal agar tak berlebihan merusak. Malah sengaja diambil sampai habis biar untungnya bisa buat beli ratusan bis.
Apa pula manusia ini, sok keren ganti baju satu jam sekali macam artis saja. Sudah itu pakai barang sekali pakai, sesudahnya dibuang. Nambah-nambahin limbah saja. Sudah tau sampah sudah banyak, masih pula gonta-ganti barang seenak jidat. Mentang-mentang punya duit ratusan karung, beli ini itu tak dipikir dulu. Ujung-ujungnya dibuang lagi dibuang lagi.
Sudah gede mbok ya sadar. Lingkungan itu sudah tua, sudah renta kalo kata orang tua bilang. Tak akan bertahan lama kalau tak ada yang mau menjaga. Lha kita yang sudah minta-minta ke dia yang harusnya menjaga, membuatnya tetap sustain. Toh kita sendiri nantinya yang dapat manfaatnya. Ibaratnya kalau lingkungan tambah sehat tambah berseri ya orang-orang di dalamnya juga semakin sehat dan berseri-seri macam bayi yang baru dimandikan, seger dan wangi.
Listrik di hemat, matikan saja peralatan-peralatan elektronik itu kalau sudah tidak dipakai. Air pun dihemat, tak usahlah pakai acara sabunan lima kali, gosok gigi tujuh kali, keramas delapan kali. Buang-buang waktu dan buang-buang air. Sampah juga perhatikan. Kalau bisa kurangi pemakaian barang, terutama plastik, ya kurangi saja. Tak perlu lah beli air minum kemasan kalau masih bisa masak air sendiri. Beli tempat minum yang bisa dipakai berkali-kali, itu jauh lebih hemat dan limbahnya juga jauh lebih sedikit dibanding harus beli air kemasan tiap hari. Pikir-pikir pula kalau mau beli barang baru, benar-benar dibutuhkan tidak. Jangan sampai sudah beli malah endingnya nambah-nambahin benda di tong sampah, tambah pula itu limbahnya.
Cinta lingkungan itu ibaratnya sedang menabung untuk mencintai diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
Cinta lingkungan itu ibaratnya sedang menabung untuk kesehatan yang lebih baik lagi dan menjadikan otak yang semakin segar untuk menerima ilmu-ilmu yang baru lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar