Ketika aku dihembus angin perlahan
dengan nafas tertahan aku coba melupakan
Bayangan yang selama ini datang di setiap sentakan
Dalam setiap kalimat-kalimat berfrasakan paksaan
Dengan paras berantakan,menyimpan benci dalam kepalan tangan.
Manusia yang membiarkan dendam terekam terus-terusan
Membiarkannya menerus dan menembus ketidakmasukakalan,
Membuatnya mengekal tak bisa dihapuskan.
Mengakar di hati tanpa henti,
Benci itu dan benci ini
Published with Blogger-droid v2.0.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar