aku denganku,
merekam detik-detik yang berlalu denganmu
mengecap manis dalam sepi, sendiri.
membuang yang terluang
dengan sekat-sekat yang terbentang
menjadi penghalang untukku kembali berperang.
mungkin dalam malam-malam ketika kau terkenang
akan ada rangkaian kelelahan dalam diam
ada muka-muka letih dalam bertahan
ada buncahan keberanian yang berlalu dalam asumsi
menjadi api
menjadi air yang memadamkan api
tapi kelam aku harap tak lagi datang
tak lagi menyindir mimpi-mimpi yang tersulam
tak lagi bergelontang mengacaukan terangnya siang
membolak-balikkan fakta yang tersilang
merekam detik-detik yang berlalu denganmu
mengecap manis dalam sepi, sendiri.
membuang yang terluang
dengan sekat-sekat yang terbentang
menjadi penghalang untukku kembali berperang.
mungkin dalam malam-malam ketika kau terkenang
akan ada rangkaian kelelahan dalam diam
ada muka-muka letih dalam bertahan
ada buncahan keberanian yang berlalu dalam asumsi
menjadi api
menjadi air yang memadamkan api
tapi kelam aku harap tak lagi datang
tak lagi menyindir mimpi-mimpi yang tersulam
tak lagi bergelontang mengacaukan terangnya siang
membolak-balikkan fakta yang tersilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar