Lapar bagaikan hama, tak ada yang tersisa
Dedikasi dijaga, berjejal di kepala
Demi sanak saudara, hingga menyesakkan
dada
(*)
Diskriminasi harga, untuk kita semua
Kado bersama-sama, di musim petik tiba
Yang muda lari ke kota, berharap tanahnya
mulia
Kosong di depan mata, banyak asap di
sana
Menanam tak bisa, menangis pun sama
(Kembali ke *)
Gantung cita-cita, di tepian kota
(Instrumental)
Menanam tak bisa, menangis pun sama
Gantung cita-cita, di tepian kota
Published with Blogger-droid v2.0.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar