Pada akhirnya merekalah yang akan kusakiti. Tanpa sadar,
tanpa aku tahu perasaan mereka. Seperti sudah hukumnya aku menyakiti mereka.
Senyum-senyum mereka pada akhirnya akulah yang memudarkannya. Pada akhirnya
akulah yang akan membungkam tawa mereka. Mereka bagai puisi yang aku tulis
dalam sebuah kertas merah yang kemudian aku sobek menjadi bagian-bagian kecil
hingga tak mungkin untuk disatukan lagi. Akulah yang menghancurkan mereka.. aku
yang meredam kebahagiaan mereka. Aku membuat mereka melambung tinggi, sangat
tinggi dan kemudian aku membanting mereka hingga jatuh remuk berantakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar