Ini kali kedua gue terdampar di koridor faperta cuma buat numpang ngenet. Memang ya.. nasib mahasiswa yang ga punya duit buat beli pulsa modem ya kaya gini… Nongkrong sendirian, Cuma bareng si leptop tersayang yang dulu pernah ilang dicuri tapi sekarang balik lagi.. :)
Yooo… jargon-jargon manusia-manusia disana masih saja diteriakkan dengan lantang. Memang malam ini masih banyak para mahasiswa yang sedang rapat. Rapat ini lah rapat itu lah.. gak Cuma satu rapat tapi ada berpuluh-puluh orang yang berkumpul disepanjang koridor ini untuk rapat.
Jujur gue ga terlalu suka rapat, gue juga ga terlalu suka peraturan. Tapi ini dunia, ini adalah buminya peraturan. Tapi di indonesiaku ini peraturan bukanlah sesuatu yang harus dipatuhi #sepertinya begitu. Banyak aturan-aturan yang dibuat tanpa mempertimbangkan dengan matang apa tujuan dan esensinya, tapi banyak juga yang mempertimbangkan itu semua tapi jumlahnya mungkin masih kalah sama peraturan yang amburadul itu.
Gue pikir, manusia-manusia ini rapat Cuma buat menyelesaikan proker. Terserah mau gimana hasilnya yang penting proker uda kelar dan LPJ siap dipresentasikan. Tapi inti dari program kerja itu sendiri kadang-kadang gak ngena, dan juga dalam proses kerjanya itu kadang-kadang gak sungguh-sungguh dilakuinnya dan asal beres aja.
Selalu ada yang berkorban, entah itu satu atau dua orang. Orang yang merelakan hampir seluruh waktunya untuk acara tersebut. Orang yang dengan sabar menerima semua alasan-alasan panitia-panitia lain yang ga mau berkontribusi penuh.
Tapi yasudahlah.. gue ga suka semua itu… ketika kita harus menyakiti seseorang yang bekerja keras hanya dengan sebuah alasan yang tidak logis. Ketika harus datang dan mendengar orang bicara tapi tak pernah memikirkan itu semua. Ketika menjadi orang yang dibenci karena seenaknya sendiri. Gue gak suka sama semua formalitas yang dipaksakan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar