Tak tampak gelisah tapi begitu rapuh
Kuat menggemuruh tapi mudah jatuh
Hingga seakan-akan bisa kalah hanya dengan sebuah sentikan jari
Dalam balutan memori yang menyakiti
Masih saja tak bisa menyadari
Disini, tanpa sedikitpun hal yang simetri
Tanpa ada kala, tanpa ada jeda
Berdentam tanpa henti, meracau tanpa ada arti
Denting yang berdentang
Berdenyut-denyut dalam aliran ketiadaan
Terdepak, terlempar, terbuang
Mendera dalam derai darah
Dengan derit-derit tentang pemberontakan yang tak terucapkan
Padu padan yang dipaksakan
Dunia didungukan
Alam nyata jadi sebuah pembodohan,
Pasang yang akan menerjang
Remah-remah merekat, menjadi sebuah kesatuan
Menerpa yang salah dan melenyapkannya,
_awan Langit_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar