heyy..
aku ingin lepas dari ini semua..
lepas dari segala tekanan di kepala.
:(
Senin, 12 September 2011
Sabtu, 03 September 2011
kosong
Dalam tubuh manusia sadis ini,aku hanyalah orang dengan jiwa kosong.
Lingkaran yang dulu penuh warna kala diriku masih bersahabat dengan dunia dan dengan diriku sendiri telah menghilang, bertransformasi menjadi kotak penuh sudut penyudutan berwarna hitam. Kosong hampa sepi. Tak ada lagi yang bisa dihampiri. Aku terkurung,terpojok dalam kebencian. Karena trauma itu tak ada yang bisa kupercaya bahkan diriku sendiri.
Lingkaran yang dulu penuh warna kala diriku masih bersahabat dengan dunia dan dengan diriku sendiri telah menghilang, bertransformasi menjadi kotak penuh sudut penyudutan berwarna hitam. Kosong hampa sepi. Tak ada lagi yang bisa dihampiri. Aku terkurung,terpojok dalam kebencian. Karena trauma itu tak ada yang bisa kupercaya bahkan diriku sendiri.
Label:
Puisi
Jumat, 02 September 2011
Picik
detak derita semakin terdengar semakin kuat. membenci pun menjadi kebiasaan hangat dan terasa akrab. sang manusia picik nan licik kembali merangkul mereka,mengetikkan dengan lancang segala preposisi yang semakin menegatifkan sisi baik mereka.
dengan tatapan nanar mereka berubah menjadi manusia datar.
tak bergerak dan hanya berperan jadi belukar yang terbakar.. hangus.. jiwa mereka telah hangus,pikiran mereka pupus terhapus.
dengan tatapan nanar mereka berubah menjadi manusia datar.
tak bergerak dan hanya berperan jadi belukar yang terbakar.. hangus.. jiwa mereka telah hangus,pikiran mereka pupus terhapus.
Label:
Puisi
manusia aneh
Manusia aneh yang berharap mati..
Dia sendiri..
Tertawa meratapi hari yang tiap detiknya tak berarti..
Tersenyum sendu melihat semuanya berlalu melewatinya begitu saja..
Terpental dari membran tak berakal...
Menepi dalam kepungan penyalahan.
Hal sederhana yang tak bisa dia cerna,meresap peralahan dan melumpuhkannya dalam warna.
Kekalahan terajut..
Berwujud jaring pengangkut membuat kebenciannya semakin akut...
Dia sendiri..
Tertawa meratapi hari yang tiap detiknya tak berarti..
Tersenyum sendu melihat semuanya berlalu melewatinya begitu saja..
Terpental dari membran tak berakal...
Menepi dalam kepungan penyalahan.
Hal sederhana yang tak bisa dia cerna,meresap peralahan dan melumpuhkannya dalam warna.
Kekalahan terajut..
Berwujud jaring pengangkut membuat kebenciannya semakin akut...
Label:
Puisi
Langganan:
Postingan (Atom)